20 Tahun Kuansing, APBD untuk Siapa?

Riau | Jumat, 11 Oktober 2019 - 10:43 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Diskusi langsung menghadirkan Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH dan Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Trian Zulhadi SE MEC. Bersama para mahasiswa, mereka itu membedah “APBD itu untuk siapa?”. 

Sedangkan dari Pemkab Kuansing yang seyogyanya diharapkan oleh para mahasiswa itu kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Kuansing Mursini dan Halim. Namun diskusi yang penting ini dihadiri Sekretaris Daerah Kuansing Dr H Dianto Mampanini SE MM.


Selain Ketua DPRD Andi Putra, Sekda Dianto Mampanini, akademisi Trian Zulhadi. Juga menjadi narasumber Presiden Mahasiswa BEM Uniks Boy Novri. Diskusi pun berlangsung hangat. Apalagi para mahasiswa yang diberi kesempatan berdialog, tidak segan-segan melancarkan kritik, saran dan masukan.

Dari jalannya diskusi yang dihadiri langsung Ketua DPRD Kuansing Andi Putra. Ia memastikan, bahwa APBD ini adalah untuk masyarakat. Menurutnya, bukan untuk kelompok atau golongan.

“Jelas. APBD itu yang jelas untuk masyarakat. Bukan untuk kelompok. Dan ini wajib dituntaskan dan dipastikan oleh DPRD, bahwa itu jelas untuk masyarakat,” tegas Andi Putra.

Andi Putra mengapresiasi semangat dari para mahasiswa Uniks ini yang menaja diskusi ini. Hal ini menurutnya adalah bentuk kepedulian para mahasiswa sebagai garda terdepan perjuangan masyarakat. 

“Satu kata untuk para mahasiswa. Semangat. Ya, terus semangat menyuarakan yang benar. Dan katakan yang salah itu salah,” katanya.

Membedah APBD. Kata Ketua Andi Putra harusnya diskusi ini dihadiri pimpinan eksekutif. Bupati dan Wakil Bupati. Sehingga, katanya, diskusi ini arahnya jelas dan begitupula arah komitmen terhadap daerah ini. “Bupati dan wakil bupati harusnya hadir,” katanya disambut tepuk tangan mahasiswa.

Sementara itu, Sekda Kuansing Dianto Mampanini juga menegaskan, bahwa APBD itu jelas untuk masyarakat. Dan diakuinya sebagiannya lagi adalah untuk biaya penyelenggaraan pemerintahan. Seperti untuk aparatur sipil negara atau pegawai.

“Sesungguhnya DPRD dan pemerintah daerah tetap memfokuskan APBD ini untuk masyarakat. Itu komitmennya,” tegas Sekda Dianto.

Ia menyadari, masih rendahnya PAD memberikan sumbangsih terhadap APBD Kuansing. Hanya 6 persen dari APBD. Ke depan, ia berharap potensi PAD ini bisa dimaksimalkan. “Jadi, belanja modal tetap lebih besar,” jelasnya.

Sekda pun mengapresiasi semangat para mahasiswa yang mengadakan seminar ini. Ke depan, diskusi seperti ini harus terus dilakukan. “Ini patut diapresiasi,” kata Sekda Dianto disambut tepuk tangan.

Sedangkan akademisi Trian Zulhadi mengungkapkan, idealnya APBD ini adalah untuk masyarakat. Dan disadarinya, APBD Kuansing ini ada keseimbangan. Antara belanja modal dan belanja pegawai.

Ia menyarankan, baik DPRD maupun Pemkab memberikan perhatiannya terhadap sektor pertanian. Karena ekonomi masyarakat Kuansing dipengaruhi sektor itu.***

 

Laporan JUPRISON, Telukkuantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook